mazmur Seorang yang Inovatif, Terampil dan Percaya Diri. Tertarik dengan Dunia Internet Marketing, Menerima Jasa pembuatan website Tangerang Selatan, Tangerang Kota dan Sekitarnya

Tiga Jenis Respon Iman Islam terhadap Sains

1 min read

pandangan iman islam terhadap sains

Pada kesempatan kali ini tim mazmur.id akan memberikan artikel Tiga Jenis Respon Iman Islam terhadap Sains yang kami kutip dari kang hasan.

Respons pertama, sains itu ngaco, yang benar itu Quran. Artinya, mereka melihat perbedaan diametral alias pertentangan antara isi Quran dengan sains. Salah satu penganut paham ini menulis buku “Matahari Mengelilingi Bumi”. Ada banyak ulama jenis ini.

Apakah mereka ngawur? Menurut saya tidak. Mereka baca Quran, dan menafsirkan isinya. Kalau saya baca, yang saya pahami pembahasan Quran memang begitu isinya. Cuma kalau saya bahas, banyak yang membantahnya.

Siapa yang membantah? Orang-orang jenis kedua, yaitu yang menganggap isi Quran itu cocok dengan sains. Bukan hanya cocok, tapi Quran sebenarnya sudah memuat rumusan-rumusan sains sejak 14 abad lalu, namun baru bisa dibuktikan secara ilmiah sekarang. Nah, hebatnya, umat Islam baru sadar bahwa yang dimaksud Quran itu begitu setelah ilmuwan menemukannya.

Ada banyak tokoh di bidang ini. Anda pasti ingat Maurice Bucaille. Tapi ingat, dia bukan muslim. Jadi tidak masuk dalam bahasan ini. Yang muslim misalnya Prof. Ahmad Baiquni. Yang generasi sekarang, Thomas Djamaludin dan Agus Purwanto.

Saya membaca buku Agus Purwanto berjudul “Ayat-ayat Semesta”, lalu saya nyengir. Saya bilang ke penulisnya,”Buku sampeyan itu kalau zaman Sipenmaru jawabnya B. Pernyataan benar, alasan benar, tapi nggak ada hubungan.” Agus cuma menjawab muter-muter.

Dalam buku itu Agus menulis isi Quran tentang sesuatu, misalnya semut. Lalu dia bahas apa kata sains soal semut. Nyambung? Kagak. Dia aja berfantasi bahwa itu nyambung. Lebih kacau lagi, dia pernah menulis di Facebook bahwa di surat Al-Hadid (yang artinya besi) ada 26 kali nama Allah disebut. Lalu, tralaaaa, coba cek nomor atom besi, 26 kan? Nah, semacam itulah kecocokan Quran dengan sains.

Kelompok ketiga, bisa diwakili oleh Prof. Quraish Shihab. Dia bilang, Quran tidak membahas sains. Jangan benarkan sains berdasarkan Quran, jangan pula membantahnya berdasarkan Quran. Bantahlah sains dengan alasan sains.

Sebenarnya ada kelompok keempat, yang membaca Quran dan menemukan kesimpulan seperti kelompok pertama, yaitu bahwa Quran itu tidak cocok dengan sains. Tapi kelompok ini memilih sains.

(Nanti ada pembaca yang protes: Tuh kan, bukan ahli agama tapi bahas agama).

sumber : Kang Hasan

mazmur Seorang yang Inovatif, Terampil dan Percaya Diri. Tertarik dengan Dunia Internet Marketing, Menerima Jasa pembuatan website Tangerang Selatan, Tangerang Kota dan Sekitarnya
Terima Kasih Sudah Berkunjung, Jangan lupa untuk share artikel kami