Shalom, Pada kesempatan kali ini tim mazmur.id akan memberikan sedikit informasi mengenai ringkasan khotbah kebaktian GBI PRJ Pluit Tanggal 7 April 2019 yang dibawah oleh Pdt. Petra Fanggidae, M.Th dengan Tema “Jangan Sangkal Yesus”
“Pada waktu itu Petrus masih ada di bawah, di halaman. Lalu datanglah seorang hamba perempuan Imam Besar, dan ketika perempuan itu melihat Petrus sedang berdiang, ia menatap mukanya dan berkata: Engkau juga selalu bersama – sama dengan Yesus, orang Nazaret itu.’ Tetapi ia menyangkalnya dan berkata: ‘Aku tidak tahu dan tidak mengerti apa yang engkau maksud.’ Lalu ia pergi ke serambi muka (dan berkokoklah ayam). Ketika hamba perempuan itu melihat Petrus lagi, berkatalah ia pula kepada orangorang yang ada di situ: ‘Orang ini adalah salah seorang dari mereka.’ Tetapi Petrus menyangkalnya pula.
Tidak lama kemudian orang – orang yang ada di situ berkata juga kepada Petrus: “Engkau ini pasti salah seorang dari mereka, apalagi engkau seorang Galilea!’ Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: ‘Aku tidak kenal orang yang kamu sebut – sebut ini!’ Dan pada saat itu berkokoklah ayam untuk kedua kalinya. Maka teringatlah Petrus, bahwa Yesus telah berkata kepadanya: ‘Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.’ Lalu menangislah ia sersedu – sedu” (Markus 14 ayat 66 – 72).
Hari ini kita akan bicara tentang ketika Petrus yang menyangkal Yesus. Nama ‘Simon’ artinya labil, tidak berpendirian. Sedangkan, nama ‘Petrus’ artinya batu karang. Dari semua murid – Nya, hanya Simon yang diubahkan namanya menjadi Kefas (Petrus) supaya hidupnya tidak labil, melainkan punya fondasi yang kuat. Tetapi mengapa ia menyangkali Dia, padahal ia adalah murid di lingkaran satu Yesus?
Peristiwa itu terjadi di Yerusalem, ketika di pengadilan Imam Besar, dan saat musim dingin. Petrus berasal dari Galilea (berbeda dengan cara berpakaian, cara berbicara dengan orang – orang dari Yerusalem, sehingga ketahuan). Sebelum peristiwa tersebut pun terjadi, Tuhan Yesus telah menubuatkan bahwa Petrus akan menyangkal Yesus tiga kali sebelum ayam berkokok (padahal zaman dulu tidak ada orang Israel yang memelihara ayam).
Mengapa seperti itu? Karena Tuhan Yesuslah yang sudah menubuatkannya! Hal itupun seperti ketika ikan besar yang atas seizin Tuhan khusus untuk menelan Yunus. Demikian juga peristiwa bahtera adalah khusus untuk Nuh. Jangan malu menjadi anak Tuhan dan menyatakan bahwa kita adalah anak – anak -Nya.
Misalnya, jangan pernah takut jadi pengusaha Kristen, tidak perlu mengelabui bahwa Anda bukan orang Kristen, karena berkat tidak akan lari dari kita. Jangan sangkali Dia ataupun jangan jual diri Anda supaya mendapatkan pasangan hidup yang tidak seiman. Setialah pada Tuhan Yesus, maka Dia yang akan menjagai kita. Jangan tutup identitas kita bahwa kita orang Kristen.
Kita tidak akan bisa bersembunyi bahwa kita orang Kristen, karena roh kita berbeda. Demikianlah yang terjadi terhadap Petrus ketika hamba perempuan Imam Besar mengatakan bahwa Petrus merupakan salah satu murid Kristus. Hal itu terjadi karena Tuhan sudah menubuatkan bahwa ia akan menyangkali Dia tiga kali sebelum ayam berkokok. Sering kali Iblis memerangi kita di dalam pikiran kita lewat intimidasi. Mimpi pun bisa dipakai oleh Iblis untuk mengintimidasi kita. Jadi, berdoalah.
Bukti seseorang diselamatkan oleh Tuhan Yesus adalah menghasilkan buah roh yang bersifat kekal, bukan karunia – karunia semata yang bersifat sementara. Iman kita pun diuji supaya ujungnya adalah supaya kita dipulihkan dan Tuhan berkuasa atas orang – orang benar, orang – orang pilihan-Nya.
Hati-hatilah, kita melayani Tuhan bisa saja suatu hari akan menyangkali Dia, kalau melayani hanya karena emosional atau perasaan. Tetapi, kuatkan fondasi rohanimu supaya goncangan apa pun yang terjadi, engkau tidak akan menyangkali Dia. Kita akan setia sampai kapan pun, apa pun yang terjadi, kita akan tetap setia sama Tuhan. Jangan sedikit pun sangkali Dia. Kalau pun pernah gagal di masa lalu, tidak apa – apa, jangan malu.
Yang penting, bagaimana kita sekarang? Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis: “Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba – domba sembelihan.”Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang – orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. (Roma 8 ayat 35-37) Tuhan melihat hati kita anak-anak – Nya. Ikutlah Tuhan dengan setia. Siapa pun bisa dipakai dan dipilih – Nya untuk mengembalikan kita pada posisi sesuai yang dikehendaki oleh – Nya.
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati